Interpretasi Current Ratio dan Quick Ratio
Laporan
keuangan berisi informasi yang berguna bagi proses pengambilan
keputusan. Oleh karena itu pengguna laporan keuangan menggunakan
beberapa analisa laporan keuangan agar dapat memperoleh informasi yang
diinginkan. Beberapa analisa yang digunakan diantaranya[1] :
> Analisis komparatif laporan keuangan
> Analisis common-size laporan keuangan
> Analisis Rasio
> Analisis Arus Kas
> Valuasi
Untuk analisa keuangan , analisa rasio
adalah rasio yang popular dan banyak digunakan oleh pengguna laporan
keuangan. Namun kesalahpahaman akan hasil analisa ini sering terjadi.
Rasio menggambarkan hubungan matematika antara dua besaran angka. Rasio
300 terhadap 150 digambarkan dengan 2:1 atau 2. Rasio adalah perhitungan
aritmatika yang sederhana namun interpretasi terhadap rasio bisa jadi
lebih kompleks. Rasio harus diinterpretasi secara hati-hati karena
faktor yang mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan yang
mempengaruhi penyebut seperti biaya dan penjualan. Semakin besar
penjualan tentu biaya/cost, penjualan akan meningkat juga.
Lalu, kita harus ingat bahwa perhitungan rasio adalah salah satu dari
langkah awal, bukan hasil akhir dari analisis. Analisis rasio
dipengaruhi faktor-faktor seperti : operasi internal perusahaan,kondisi
ekonomi dan industri, dan kebijakan akuntansi. Selain itu agar lebih
bermakna analisa rasio ini harus disertai dengan analisa lain seperti
analisa komparatif (dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis
atau perusahaan yang sama dengan tahun yang berbeda/analisa trend)
Sebagai contoh, kita lihat bagaimana
kreditor menganalisa laporan keuangan dengan menggunakan current ratio
dan quick ratio. Seperti yang kita ketahui bersama, kreditor adalah
pihak yang memberi pinjaman dana kepada pengusaha (perusahaan). Tentu
kreditor berkepentingan untuk menganalisa kemampuan membayar perusahaan
yang berhutang kepadanya.
Current Ratio
Adalah rasio yang paling umum digunakan
untuk melihat exposure hutang pada neraca.Hubungan aset lancar dan
liabilitas lancar merupakan upaya untuk menunjukan keamanan klaim hutang
jika perusahaan gagal bayar[2].
Current ratio mengukur seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk
membayar liabilitas lancar. Perhitungan rasio ini adalah
Current Ratio =aset lancar/liabilitas lancar
Dalam perspektif pemberi pinjaman, hasil
dari perhitungan diharapkan lebih dari 1 atau semakian besar rasio ini
semakin diminati oleh pihak kreditur[3]. Rasio lebih besar dari 1 diartikan bahwa perusahaan dapat segera memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Quick Ratio
Rasio ini adalah pengembangan dari
current ratio. Rasio ini mengukur exposure hutang pada neraca terhadap
“aset yang benar-benar lancar”. Pada perhitungan rasio ini tidak
dimasukan komponen persediaan dan biaya dibayar dimuka sehingga
perhitungan quick ratio adalah
Quick Ratio = (kas dan setara kas +
piutang) /liabilitas lancar atau (aset lancar-persediaan-biaya
dibayar dimuka)/liabilitas lancar
Current Ratio vis a vis Quick Ratio
Berikut adalah laporan posisi keuangan salah satu perusahaan consumer goods di Indonesia
Ilustrasi 1 : Contoh Laporan Posisi Keuangan
Current ratio =aset lancar/liabilitas lancar = 0,66
Quick ratio =(aset lancar-persediaan-biaya dibayar dimuka)/liabilitas lancar=0,38
Kedua rasio tersebut memiliki tujuan yang
sama untuk menggambarkan kemampuan membayar jangka pendek. Perbedaannya
adalah dalam current ratio diperhitungankan persediaan dan biaya
dibayar dimuka sedangkan pada quick ratio tidak. Current ratio pasti
memiliki rasio yang lebih besar dari quick ratio. Pada perhitungan kali
ini yaitu 0,66 > 0,38. Dari dua rasio yang ada, mana yang sebaiknya
kreditur pilih untuk analisa yang akan digunakan?
Jawabannya adalah tidak ada yang lebih
baik! Penggunaan keduanya tergantung pada konteks dan kondisi riil yang
ada. Dalam kondisi normal misalnya, ketika perusahaan beroperasi
sebagaimana biasanya, ekonomi dan industri dalam keadaan stabil atau
bahkan meningkat, dan hutang perusahaan tidak dalam keadaan jatuh tempo
maka perhitungan quick ratio belum diperlukan, cukup dengan
memperhitungankan current ratio saja. Namun jika operasi perusahaan
tidak dalam kondisi normal (ada masalah dalam perusahaan), kondisi
ekonomi sedang kurang baik, atau hutang perusahaan signifikan dalam
keadaan jatuh tempo maka perhitungan current ratio menjadi tidak
relevan, justru kreditur harus menggunakan quick rasio pada saat-saat
seperti itu.
Mengapa?
Ingat bahwa rasio adalah perhitungan
aritmatika sederhana antara dua besaran angka. Hasil perhitungan dua
besaran itu tidak berarti banyak dengan sendirinya! Kita perlu
memperhatikan komponen-komponen yang membentuk angka tersebut dan juga
faktor-faktor lain. Dalam hal melihat kemampuan membayar jangka pendek,
kita harus selalu ingat bahwa yang namanya liabilitas atau kewajiban
jangka pendek adalah hutang yang dapat diselesaikan dengan membayar kas
kepada vendor. Misalnya perusahaan berhutang kepada vendor dalam jangka
waktu 60 hari sebesar Rp300.000.000,00 untuk pembeliaan persediaan,
maka dalam waktu 60 hari kedepan perusahaan harus melunasinya dengan
membayar kas sebesar Rp 300.000.000,00 kepada vendor. “Cash is the king” Intinya kas adalah instrument yang pada akhirnya akan menyelesaikan/menutup semua liabilitas lancar perusahaan.
Hello,
BalasHapusSelamat datang ke GLOBAL FINANCE LIMITED, sebuah pertubuhan pinjaman global khusus untuk menyediakan pinjaman tunai segera selamat kepada individu yang berkelayakan, firma swasta, syarikat awam dan syarikat pada kadar faedah yang bersubsidi sebanyak 2%. Kami telah membantu beberapa banyak individu dan organisasi yang telah menghadapi masalah kewangan di seluruh dunia. Apabila anda memohon dengan kami, anda memohon dengan sebuah syarikat yang dipercayai yang mengambil berat tentang keperluan pembiayaan anda. Kami akan menjaga anda melalui proses keseluruhan. hubungi kami hari ini untuk pinjaman anda melalui e-mel: sashamichelglobalfinance@gmail.com
DATA PEMOHON
1) Nama Penuh:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Negeri:
5) Jenis Kelamin:
6) Status perkahwinan:
7) Pekerjaan:
8) Nombor telefon:
9) Kedudukan Semasa di tempat kerja:
10) Pendapatan bulanan:
11) Jumlah Pinjaman Diperlukan:
12) Tempoh Pinjaman:
13) Tujuan pinjaman:
14) Agama:
15) Adakah anda memohon sebelum:
16) Tarikh lahir:
terima kasih.