Selasa, 13 Oktober 2015

Hay hay hay,,,,,

Bagaimana kabarnya pengunjung blog ku ;)
Baik bukan? Pastinya baik nih yaa...
Wah,, udah lama nih saya ndak posting :D terakhir posting waktu ujian praktik KKPI dulu waktu jamannya saya masih sekolah SMA :D hihihi,,, tepatnya pada bulan Februari 2015. udah 8 bulan lebih saya ndak nyambangi BLOGGER ini :D
Pastinya dalam waktu 8 bulan itu saya punya banyak pengalaman seru, sedih, haru, menyenangkan dan membanggakan yang akan saya ceritakan satu per satu nantinya kalau ada waktu yang longgar ;)
Sedikit cerita aja nih yaaa,, dulu waktu jamannya saya aktif di BLOGGER kondisinya masih jadi pelajar SMKN 1 Jombang,,,
Tapi sekarang, pada tanggal 13 Oktober 2015 saya sudah tidak lagi menjadi siswa :D ada rasa senang dan sedih sih :v
Senangnya apa yang saya posting tentang Universitas, tentang PTN yang ada di Indonesia, tips memilih jurusan dan lain-lain seputar perkuliahan sekarang saya diberi kesempatan untuk mencari ilmu di tingkat itu :D pastinya bakalan ada cerita menarik dibalik kesempatan yang aku dapatkan sekarang. Mau kepo ndak? Hihihi (PD nya :D) Di tunggu yaa,,, untuk kisahnya .. Nanti kalau udah jadi bakalan saya posting kok disini. Harapannya semoga bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi pembaca blog saya, khususnya yang masih SMA dan punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan tinggi. :) semoga tulisan saya nanti dapat diterima dengan baik :) hihihi

Nah,, udah bicara senangnya. Di balik semua itu pastinya juga akan ada sedihnya, dengan kata lain usaha keras, jungkir balik, untuk mendapatkan yang diinginkan itu pasti adanya. Tapi lebih tepatnya, bukan sedih sih.. :D tapi ada kegagalan yang membawa berkah di sana ...
Cukuplah sekian sapaan dari saya, yang tiba-tiba muncul di blog lagi :D
Semoga bisa terdorong untuk menulis karya yang membawa manfaat buat pembacanya... Terimakasih sudah mengunjungi blog ini ,,, :*

Salam perubahan!
UNTUK INDONESIAKU !!!

Jumat, 27 Februari 2015


BERSYUKUR SETIAP SAAT

Namaku              : FANIA ALIF RUSDIANTI
No Peserta ku     : 13-101-287

          Dari begitu bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah, sudah berapa kali saya mengucapkan terima kasih dan bersyukur? Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa kali saya berterima kasih dan bersyukur di dalam hati? Berapa kali yang saya ucapkan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali, bisa jadi lebih, karena tidak saya dihitung.
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya aneh mengucapkan teima kasih sampai puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabannya mudah saja: dengan berterimakasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan ada hitam setitik di dalam putih yang bersih.
Dengan selalu mengingat kelimpahan kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita dasari oleh keyakinan ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan terima kasih dan bersyukur berpuluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Ah, tidak praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekali lagi bahwa ini tidak mengajarkan untuk sukses dalam semalam, namun dengan mengubah mindset (pola pikir) maka segala faktor eksternal yang sering menjadi atribut orang sukses akan datang dengan sendirinya bagaikan arus sungai.

Berterima kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya satu, yaitu kemauan keras untuk mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala” yang Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula mengharap nasib akan berubah dalam sekejab. Yang jelas, dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam hati orang itu.   
    “Terima kasih” tidak akan pernah ditolak oleh orang lain, malah biasanya disambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya. Ini saja sudah merupakan magnit yang bisa membantu kita semua dalam memproyeksikan diri yang sukses ke luar. Jadi, jika ada keragu-raguan dan ke-engganan untuk berterimakasih dan bersyukur dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaiknya Anda urungkan niat Anda untuk menjadi personifikasi dari sukses itu sendiri. Aammiiin ...

TIPS MEMILIH JURUSAN KULIAH

Tips Memilih Jurusan Kuliah

Saya baru saja dari Malang, disana banyak universitas-universitas yang bisa kita pilih. dan pastinya Malang kota yang asyik untuk digunakan belajar.
Kini saya akan memposting mengenai tips memilih jurusan kuliah :


Ujian Nasional sebentar lagi dilaksanakan dan selanjutnya adalah menentukan langkah selanjutnya. Bagi kalian yang ingin meneruskan pendidikan masuk ke perguruan tinggi tentunya harus sudah menyiapkan jurusan apa yang akan diambil nanti. Beberapa anak  suka mengalami kendala dalam memutuskan utuk memilih perguruan tinggi mana dan memilih jurusan kuliah apa karena sebagian anak belum mengetahui bakat dan minatnya sendiri.
Tak sedikit anak yang memilih jurusan kuliah atas dasar ikut-ikutan temannya yang sudah kuliah, karena dorongan dan paksaan orang tua dan juga karena mengikuti pacar. Yang perlu kalian tau jika memilih jurusan kuliah tidak sesuai dengan kepribadian, bakat, minat serta potensi diri kita sendiri akan menimbulkan beberapa masalah dalam proses study. Salah memilih jurusan kuliah punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan di masa mendatang, kira-kira apa dampak salah memilih jurusan kuliah? Ada yang tau?

Berikut Dampak Salah Memilih Jurusan Kuliah

1.      Problem Psikologis

Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan / pilihan anak, tapi desakan orang tua. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.
2.      Problem akademis
Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan kuliah yaitu, seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan kuliah bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.
3.      Problem relasional
Salah memilih jurusan kuliah membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui, dsb. Atau, anak bisa jadi agresif karena kompensasi dari inferioritas di pelajaran. Karena dia merasa kurang di pelajaran, maka dia berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara missal, mendominasi, mengintimidasi anak yang dianggap lebih pandai, dsb.
Nah, setelah kita tau betapa besar dampak salah memilih jurusan kuliah, maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara memilih jurusan yang benar.

Bagaimana memilih jurusan kuliah yang tepat?

Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, berikut tips memilih jurusan yang tepat menurut Gunadi (2007):
  • Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.
  • Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi  motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.
  • Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.
  • Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.
Kuliah membutuhkan banyak biaya dan waktu yang tidak sebentar. Maka, selagi masih belum terlanjur, memilih jurusan kuliah harus memang benar-benar tepat untuk anda, jangan sampai nantinya putus ditengah jalan.

Terimakasih, semoga bermanfaat :)

Ditulis Oleh : Pudji Susilowati, S.Psi (2006) Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi : Jakarta

Kamis, 26 Februari 2015

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Assalamualikum wr.wb .

Saya akan memposting informasi menarik tentang UNIVERSITAS BRAWIJAYA .

Universitas Brawijaya (biasa disingkat UNBRA, UNIBRAW atau singkatan resmi UB) merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri di Indonesia yang berdiri pada tahun 1963 di Kota Malang melalui Ketetapan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 1 tanggal 5 Januari 1963, kemudian disahkan oleh Keputusan Presiden no. 196 tahun 1963 yang kemudian tanggal 5 Januari ditetapkan sebagai hari lahir Universitas Brawijaya. 

Brief History of Universitas Brawijaya


The name Universitas Brawijaya (Brawijaya University) was granted by the President of the Republic of Indonesia through a wire no. 258/K/61 sent on July 11, 1961. This name is derived from the title of Kings of Majapahit, a great kingdom in Indonesia from 12th to 15th centuries.
UB transformed into a state university on January 5, 1963, following a Presidential Decree issued earlier in the same year. This date was later promulgated as UB's anniversary (specifically called Dies Natalies among Indonesian academic society members).
Previously, Universitas Brawijaya was publicly known with acronym of UNBRA and then UNIBRAW. On Universitas Brawijaya Senate meeting on March 17, 2008, UB was inaugurated as the official acronym of Universitas Brawijaya.
The Hymn of UB was composed by a student of the Faculty of Veterinary and Animal Husbandry called Yanardhana in 1963, while the Mars of UB was composed by Lilik Sugiarto in 1996. Both songs are still frequently sung up to this day.
UB campus is situated in the city of Malang, East Java, in a strategic location can easily be reached by public transportations. With trees growing in all corners of the campus and the cool air of Malang, UB indeed is a very fresh campus. As a city of education, Malang has been developing rapidly. This seems to be inseparable from the glory of East Java in the past.
Today, UB is one of the leading universities in Indonesia with more than 60,000 students in various degrees ranging from the Diploma Program, Bachelor's Degree Program, Master's Degree Program, Doctoral Degree Program, and Medical Specialist Program, in 12 Faculties, 2 faculty-level Programs, 1 Vocational Program,  and 1 Postgraduate Program.

Inilah setitik sejarah dari universitas brawijaya . :)

KIAT SUKSES MEMILIH PTN

7 KIAT SUKSES MEMILIH PERGURUAN TINGGI

SMA adalah lembaga pendidikan tingkat menengah atas yang dirancang untuk mempersiapkan anak-anak didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Setiap siswa SMA seharusnya mempunyai wawasan ke depan kira-kira Perguruan Tinggi mana yang akan dimasuki kelak setelah lulus SMA. Pemilihan studi di perguruan tinggi sangat menentukan bagi peserta didik SMA dalam rangka untuk mengejar cita-cita karirnya. Justru karena perguruan tinggi sangat menentukan arah dan perjalanan karir peserta didik maka peserta didik sering kesulitan untuk menentukan perguruan tinggi untuk studi lebih lanjut.
Berikut ada 10 kiat sukses untuk memilih perguruan tinggi:
  1. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai berbagai perguruan tinggi. Informasi yang penting mengenai perguruan tinggi antara lain; bentuk-bentuk perguruan tinggi, status perguruan tinggi, dan program pendidikan di perguruan tinggi. Selain ketiga hal tersebut juga harus diperoleh informasi mengenai jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi, apa yang dipelajari, bagaimana karirnya, apa yang dikerjakan secara konkret dalam pekerjaannya, apa yang diperlukan dalam pekerjaan itu dan bagaimana prospek karir ke depan.
  2. Membaca diri. Kalau kita membaca buku maka kita tahu isi buku tersebut, kalau kita membaca diri kita maka kita tahu isi diri kita. Bagaimana diri kita, apa yang menjadi kecenderungan-kecenderungan kita, apa yang menjadi keunggulan dan kelemahan kita, hal-hal apa yang dapat kita kuasai dengan baik dan masih banyak lagi. Jadi membaca diri artinya melihat dan mengenali diri. Pengenalan diri menjadi penting dalam rangka mencocokan pilihan kita dengan keadaan diri kita. Jangan sampai kita memilih jurusan atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan keadaan diri kita.
  3. Tekad, minat, kemauan, dan keinginan harus sejalan dengan kemampuan. Keinginan, minat, tekad, kemauan akan sangat menguntungkan kalau sama dengan kemampuan yang ada. Artinya bisa saling mendukung sehingga menghasilkan prestasi yang optimal. Namun dalam kenyataan, keinginan minat tidak selalu sejalan dengan kemampuan. Lalu bagaimana kalau kita menghadapi situasi yang seperti ini. Sangat menginginkan jurusan atau pekerjaan di bidang akuntasi tetapi tidak mampu untuk menjadi orang yang teliti? Dalam situasi yang seperti ini kita harus benar-benar bijak. Keinginan yang sangat kuat pasti memunculkan usaha keras, usaha keras pasti akan membuahkan hasil meskipun dalam jangka waktu yang lama. Jadi orang yang menginginkan jurusan atau karir tertentu tetapi ternya kemampuannya tidak mendukung harus siap dengan kerja keras dan alokasi waktu yang lebih.
  4. Pilihan jangan diarahkan ke perguruan tingginya tetapi ke jurusannya.Kualitas pendidikan tinggi tidak dinilai dari perguruan tingginya tetapi dari jurusannya.  Di dalam perguruan tinggi yang ternama tidak setiap jurusannya baik. Begitu juga sebaliknya, tidak semua jurusan yang ada di perguruan tinggi yang tidak ternama semua jurusannya jelek kualitasnya.Kualitas pendidikan dari jurusan dapat dilihat dalam status akreditasi.
  5. Cari info status akreditasi. Status akreditasi dari suatu jurusan berbentuk nilai A, B, C dst. Status akreditasi ini dapat dilihat langsung dalam media-media promosi perguruan tinggi tersebut. Bagaimana dengan promosi yang tidak mencantumkan status akreditasinya. Jawabannya jelas kan? Kalau status akreditasinya baik pasti dicantumkan untuk promosi. Kalau tidak dicantumkan berarti status akreditasinya kurang memuaskan.
  6. Adakan survey biaya. Survey biaya sangat perlu dalam membuat rancangan pembiayaan kuliah. Rancangan ini penting untuk menghindari berhenti kuliah karena ternyata kesulitan biaya setelah proses kuliah berlangsung.
  7. Berdoa. Berdoa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Semakin banyak berdoa semakin dekat dengan Tuhan. Sama juga dengan orang tua atau teman kita, semakin dekat kita dengan teman atau orang tua kita, maka kecenderungannya adalah mereka akan menuruti keinginan, kemauan kita karena sudah merasa dekat dengan kita mereka tidak mau menyakiti hati kita. Agaknya begitu juga dengan Tuhan. Semakin kita dekat dengan Tuhan maka Tuhan akan mengabulkan keinginan kita, tetapi dengan catatan bahwa keinginan kita memang baik.
Diambil dari : https://agustinustriyantoro.wordpress.com/karir/7-kiat-sukses-memilih-perguruan-tinggi/

BERITA SNMPTN

Assalamualaikum wr.wb .

Semoga kita semua senantiasa di berikan kesempatan untuk menimba ilmu.
Kali ini saya ingin memposting tentang kriteria apa saja yang di butuhkan oleh calon mahasiswa bagi yang ingin melanjutkan sekolah.
JAKARTA - Sejak tiga tahun silam, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) membuka seleksi mahasiswa baru berdasarkan prestasi. Lalu, bagaimana kriteria PTN dalam menyeleksi calon mahasiswanya?
Umumnya, setiap PTN memiliki indikator tertentu dalam penyeleksian peserta SNMPTN. Menurut Rektor Universitas Andalas (Unand), Werry Darta Taifur, secara garis besar ada tiga indikator yang digunakan. Pertama, indikator sekolah seperti yang sudah masuk Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), akreditasi sekolah, akselerasi, unggulan dan regular.
"Kedua, indikator siswa yaitu nilai rata-rata rapor yang konsisten, prestasi siswa baik tingkat internasional, nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota dan lain-lainnya," ujar Werry, saat dihubungi Okezone, belum lama ini.
Untuk indikator lainnya, lanjut Werry, yakni alumni SMA/ SMK/MA di kampus bersangkutan. Seleksi akan melihat indeks prestasi kumulatif (IPK) alumni di perguruan tinggi yang dituju, dan jumlah lulusan di SMA/SMK/MA di kampus tersebut.
"Kemudian, distribusi ujian tulis tiga tahun terakhir dan jumlah lulusan ujian tulis seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tiga tahun terakhir," ucapnya.
Hal senada diungkap Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Hermanto Siregar. Selain kriteria tadi, PTN juga menyeleksi peserta SNMPTN berdasarkan nilai rapor mulai dari semester I hingga V. Selain itu, PTN memiliki catatan rekam akademis setiap sekolah guna mencegah terjadinya kecurangan.
"Jadi, bisa saja sekolah memiliki nilai sembilan semuanya. Oleh karena itu, kami audit dan kami sudah tahu catatan-catatan di tiap sekolah," ungkap Hermanto.
Guru Besar Ilmu Ekonomi itu melanjutkan, kriteria penilaian yang digunakan PTN untuk menyeleksi calon maba melalui jalur SNMPTN harus objektif.
Sedangkan menurut Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rochmat Wahab, nilai rapor memang menjadi acuan penerimaan. Pihaknya akan melakukan pengecekan satu per satu nilai rapor siswa pendaftar.
"Penilaian rapor harus diverifikasi terlebih dahulu. Jangan sampai ada manipulasi data," tutur Rochmat.
Selain nilai rapor, Ketua Panitia Pusat SNMPTN 2015 itu juga mempertimbangkan kriteria lainnya, yaitu prestasi dan keterampilan. "Ksseperti olahraga, seni, dan hafal Alquran bisa kami terima," jelasnya.

Berita ini di ambil dari : http://news.okezone.com/read/2015/02/13/65/1105215/kriteria-ptn-menyeleksi-calon-mahasiswa
Terimakasih sudah membaca :) Semoga bermanfaat.

Selasa, 17 Februari 2015

PENGALAMAN ORGANISASI



Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman organisasi saya pada saat saya duduk dibangku kelas X SMK,,
1.     Remaja Cinta Indonesia (ReCI)
Saya turut bergabung dengan organisasi ini pada saat saya berada di bangku kelas X Sekolah Menengah. Awalnya, saya mengikuti seminar yang diadakan oleh PLASMA (Pelajar Smart Jombang) dengan tema “Menjadi Pelajar Sukses dan Berprestasi”. Karena tertanam dalam hati saya ingin terus maju, membentuk diri menjadi lebih baik lagi. Ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas diri saya. Saya ingin menjadi pelajar yang berprestasi dan menjadi seseorang yang sukses untuk kedepannya. Berbekal tekat, semangat dan impian yang kuat saya termotivasi ingin menjadi seperti ukhti-ukhti yang sedang memandu acara, menjadi panitia penyelenggara kegiatan positif semacam ini.
Dalam Student Excellent Training ini, terbuka kesempatan bagi pelajar-pelajar Jombang yang mempunyai minat bergabung dalam organisasi ReCI. Saya sangat bersyukur, karena mendapatkan kesempatan emas yang berharga ini. Saya pun medaftarkan diri pada Mbak Listy, yang saat itu menjadi panitia, dan sekaligus guru bahasa Jepang di SMAN Jogoroto.
Tes Tulis dan Tes Wawancara ReCI
Beberapa hari setelah seminar, saya mendapat sms. Akan diadakan tes bagi pendaftar organisasi ReCI, yang di selenggarakan di Rumah Plasma. PLASMA sendiri bersekretariat di Jl.Patimura Gg 2 No.18, Jombang. Dag,dig,dug hati saya khawatir tidak bisa lolos dalam tes ini.
Namun saya bergegas mengikutinya, saya yakin saya pasti bisa. Pada saat itu sedang hari libur, dan kondisi cuacanya panas sekali. Meskipun jarak rumah dari kota Jombang jauh sekitar ±25 km, tak kan menjadi hambatan bagi saya untuk berangkat kesana. Karena dorongan hati yang terus bergejolak dan menyala-nyala, akhirnya saya pun pergi ke tempat tes seorang diri. Naik angkutan umum dan berjalan hingga ke Rumah Plasma.
Saya di suguhkan dengan soal-soal tes yang mempertanyakan tentang mengapa saya tertarik mengikuti organisasi ini, dan upaya apa yang akan saya lakukan untuk memberantas kenakalan remaja yang sedang marak. Setelah mengerjakan tes tulis, saya pun di tes wawancara. Nama pengujinya adalah mbak Riska, beliau adalah seorang guru.
Setelah beberapa tes saya ikuti. Saya mendapatkan informasi yang menyatakan bahwa saya lolos. Alhamdulillah. 
Pengalaman Diklat ReCI
Guardian Jungle Park, tempat outbond yang berada di Wonosalam menjadi tempat berkesan bagi saya. Disana saya mendapatkan teman-teman baru yang sama-sama ingin bergabung dalam satu organisasi di bawah naungan PLASMA. Ada yang dari MAN Jombang, SMPIT Ar-Ruhul Jadid, SMKN 3 Jombang, SMA PGRI 2 Jombang, dan SMK Kesehatan BIM Jombang. Saya dari SMKN 1 Jombang, berangkat dari Mojoagung tidak sendiri lagi karena saya mengajak teman, sekaligus sahabat saya, Febrianti Puspita.
Kami semua terkumpul dalam suasana penuh kekeluargaan, saya bisa merasakan kenyamanan bersama teman-teman. Acara pertama, kami mendapatkan beberapa materi dari pemotivator PLASMA. Bersama-sama menyelesaikan tantangan & games seru yang telah dipersiapkan dengan baik oleh panitia PLASMA.  Lalu kami di beri PR untuk mengembangkan visi dan misi organisasi ini.
Kegiatan ReCI
1.       Dalam rangka memberikan kegiatan yang positif bagi anak-anak dan remaja Jombang. Kami mengadakan lomba-lomba yang bertujuan untuk menjalin kebersamaan. Kami memilih Jl.Wahid Hasyim sebagai tempat untuk melakukan aksi-aksi kemasyarakatan dan kecintaan kami pada Indonesia. Kami melakukan aksi Tebar Bunga yang di sertai kata-kata motivasi disebarkan kepada anak-anak dan orang tua yang sedang berolahraga pagi di kawasan alun-alun Jombang sampai tempat lomba. Dengan mengundang dan mengajak warga Jombang ke tempat lomba, tepatnya di depan Dinas Perhutani. Lomba yang diadakan :
a.       Lomba Bakiak, di ikuti oleh anak-anak tingkat SD
b.      Lomba Sepeda, di ikuti oleh remaja tingkat SMP dan SMA
Dan aksi yang terakhir, kami memberikan hadiah bagi pemenang perlombaan. Hadiah
yang sudah di persiapkan sebelum hari H. 
Pukul 08.00, kami telah menyelesaikan semua perlombaan. Dan saatnya mengevaluasi
semua perlombaan yang telah berlangsung, saya dan teman-teman ReCI (Remaja Cinta
Indonesia) berkumpul di sekitar area Kebon Rojo Jombang.


2.       Dalam rangka mengisi hari libur semester 2. Kami juga mengadakan acara seminar, seperti seminar yang dulu awal saya bertemu PLASMA. Tapi kali ini, kami mengangkat tema “Jadikan Harimu Lebih Aktif, Kreatif dan Inspiratif” dalam Training motivasi REFRESH YOUR HOLIDAY. Bertempat di Taman Tirta Wisata Jombang, pada hari Sabtu, 29 Juni 2013. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan menyenangkan. Dengan mendatangkan motivator yang top, dan
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan dari organisasi ini. Jika harus diceritakan bisa menghabiskan berlembar-lembar halaman. Yang pasti saya ingin menjadi berguna bagi orang lain. Menjadikan tunas-tunas bangsa lebih baik lagi, dan meminimalisir kenakalan remaja.


Minggu, 01 Februari 2015

INTERPRETASI AKUNTANSI

Interpretasi Current Ratio dan Quick Ratio

Laporan keuangan berisi informasi yang berguna bagi proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu pengguna laporan keuangan menggunakan beberapa analisa laporan keuangan agar dapat memperoleh informasi yang diinginkan. Beberapa analisa yang digunakan diantaranya[1] :
> Analisis komparatif laporan keuangan
> Analisis common-size laporan keuangan
> Analisis Rasio
> Analisis Arus Kas
> Valuasi
Untuk analisa keuangan , analisa rasio adalah rasio yang popular dan banyak digunakan oleh pengguna laporan keuangan. Namun kesalahpahaman akan hasil analisa ini sering terjadi. Rasio menggambarkan hubungan matematika antara dua besaran angka. Rasio 300 terhadap 150 digambarkan dengan 2:1 atau 2. Rasio adalah perhitungan aritmatika yang sederhana namun interpretasi terhadap rasio bisa jadi lebih kompleks. Rasio harus diinterpretasi secara hati-hati karena faktor yang mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan yang mempengaruhi penyebut seperti biaya dan penjualan. Semakin besar penjualan tentu biaya/cost, penjualan akan meningkat juga. Lalu, kita harus ingat bahwa perhitungan rasio adalah salah satu dari langkah awal, bukan hasil akhir dari analisis. Analisis rasio dipengaruhi faktor-faktor seperti : operasi internal perusahaan,kondisi ekonomi dan industri, dan kebijakan akuntansi. Selain itu agar lebih bermakna analisa rasio ini harus disertai dengan analisa lain seperti analisa komparatif (dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis atau perusahaan yang sama dengan tahun yang berbeda/analisa trend)
Sebagai contoh, kita lihat bagaimana kreditor menganalisa laporan keuangan dengan menggunakan current ratio dan quick ratio. Seperti yang kita ketahui bersama, kreditor adalah pihak yang memberi pinjaman dana kepada pengusaha (perusahaan). Tentu kreditor berkepentingan untuk menganalisa kemampuan membayar perusahaan yang berhutang kepadanya.
Current Ratio
Adalah rasio yang paling umum digunakan untuk melihat exposure hutang pada neraca.Hubungan aset lancar dan liabilitas lancar merupakan upaya untuk menunjukan keamanan klaim hutang jika perusahaan gagal bayar[2]. Current ratio mengukur seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk membayar liabilitas lancar. Perhitungan rasio ini adalah
Current Ratio =aset lancar/liabilitas lancar
Dalam perspektif pemberi pinjaman, hasil dari perhitungan diharapkan lebih dari 1 atau  semakian besar rasio ini semakin diminati oleh pihak kreditur[3]. Rasio lebih besar dari 1 diartikan bahwa perusahaan dapat segera memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Quick Ratio
Rasio ini adalah pengembangan dari current ratio. Rasio ini mengukur exposure hutang pada neraca terhadap “aset yang benar-benar lancar”. Pada perhitungan rasio ini tidak dimasukan komponen persediaan dan biaya dibayar dimuka sehingga perhitungan quick ratio adalah
Quick  Ratio = (kas dan setara kas + piutang) /liabilitas lancar    atau  (aset lancar-persediaan-biaya dibayar dimuka)/liabilitas lancar
Current Ratio vis a vis Quick Ratio
Berikut adalah laporan posisi keuangan salah satu perusahaan consumer goods di Indonesia
Ilustrasi 1 : Contoh Laporan Posisi Keuangan
Current ratio =aset lancar/liabilitas lancar    =  0,66
Quick ratio =(aset lancar-persediaan-biaya dibayar dimuka)/liabilitas lancar=0,38
Kedua rasio tersebut memiliki tujuan yang sama untuk menggambarkan kemampuan membayar jangka pendek. Perbedaannya adalah dalam current ratio diperhitungankan persediaan dan biaya dibayar dimuka sedangkan pada quick ratio tidak. Current ratio pasti memiliki rasio yang lebih besar dari quick ratio. Pada perhitungan kali ini yaitu 0,66 > 0,38. Dari dua rasio yang ada, mana yang sebaiknya kreditur pilih untuk analisa yang akan digunakan?
Jawabannya adalah tidak ada yang lebih baik! Penggunaan keduanya tergantung pada konteks dan kondisi riil yang ada. Dalam kondisi normal misalnya, ketika perusahaan beroperasi sebagaimana biasanya, ekonomi dan industri dalam keadaan stabil atau bahkan meningkat, dan hutang perusahaan tidak dalam keadaan jatuh tempo maka perhitungan quick ratio belum diperlukan, cukup dengan memperhitungankan current ratio saja. Namun jika operasi perusahaan tidak dalam kondisi normal (ada masalah dalam perusahaan), kondisi ekonomi sedang kurang baik, atau hutang perusahaan signifikan dalam keadaan jatuh tempo maka perhitungan current ratio menjadi tidak relevan, justru kreditur harus menggunakan quick rasio pada saat-saat seperti itu.
Mengapa?
Ingat bahwa rasio adalah perhitungan aritmatika sederhana antara dua besaran angka. Hasil perhitungan dua besaran itu tidak berarti banyak dengan sendirinya! Kita perlu memperhatikan komponen-komponen yang membentuk angka tersebut dan juga faktor-faktor lain. Dalam hal melihat kemampuan membayar jangka pendek, kita harus selalu ingat bahwa yang namanya liabilitas atau kewajiban jangka pendek adalah hutang yang dapat diselesaikan dengan membayar kas kepada vendor.  Misalnya perusahaan berhutang kepada vendor dalam jangka waktu 60 hari sebesar Rp300.000.000,00 untuk pembeliaan persediaan, maka dalam waktu 60 hari kedepan perusahaan harus melunasinya dengan membayar kas sebesar Rp 300.000.000,00 kepada vendor. “Cash is the king” Intinya kas adalah instrument yang pada akhirnya akan menyelesaikan/menutup semua liabilitas lancar perusahaan.