Minggu, 01 Februari 2015

INTERPRETASI AKUNTANSI

Interpretasi Current Ratio dan Quick Ratio

Laporan keuangan berisi informasi yang berguna bagi proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu pengguna laporan keuangan menggunakan beberapa analisa laporan keuangan agar dapat memperoleh informasi yang diinginkan. Beberapa analisa yang digunakan diantaranya[1] :
> Analisis komparatif laporan keuangan
> Analisis common-size laporan keuangan
> Analisis Rasio
> Analisis Arus Kas
> Valuasi
Untuk analisa keuangan , analisa rasio adalah rasio yang popular dan banyak digunakan oleh pengguna laporan keuangan. Namun kesalahpahaman akan hasil analisa ini sering terjadi. Rasio menggambarkan hubungan matematika antara dua besaran angka. Rasio 300 terhadap 150 digambarkan dengan 2:1 atau 2. Rasio adalah perhitungan aritmatika yang sederhana namun interpretasi terhadap rasio bisa jadi lebih kompleks. Rasio harus diinterpretasi secara hati-hati karena faktor yang mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan yang mempengaruhi penyebut seperti biaya dan penjualan. Semakin besar penjualan tentu biaya/cost, penjualan akan meningkat juga. Lalu, kita harus ingat bahwa perhitungan rasio adalah salah satu dari langkah awal, bukan hasil akhir dari analisis. Analisis rasio dipengaruhi faktor-faktor seperti : operasi internal perusahaan,kondisi ekonomi dan industri, dan kebijakan akuntansi. Selain itu agar lebih bermakna analisa rasio ini harus disertai dengan analisa lain seperti analisa komparatif (dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis atau perusahaan yang sama dengan tahun yang berbeda/analisa trend)
Sebagai contoh, kita lihat bagaimana kreditor menganalisa laporan keuangan dengan menggunakan current ratio dan quick ratio. Seperti yang kita ketahui bersama, kreditor adalah pihak yang memberi pinjaman dana kepada pengusaha (perusahaan). Tentu kreditor berkepentingan untuk menganalisa kemampuan membayar perusahaan yang berhutang kepadanya.
Current Ratio
Adalah rasio yang paling umum digunakan untuk melihat exposure hutang pada neraca.Hubungan aset lancar dan liabilitas lancar merupakan upaya untuk menunjukan keamanan klaim hutang jika perusahaan gagal bayar[2]. Current ratio mengukur seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk membayar liabilitas lancar. Perhitungan rasio ini adalah
Current Ratio =aset lancar/liabilitas lancar
Dalam perspektif pemberi pinjaman, hasil dari perhitungan diharapkan lebih dari 1 atau  semakian besar rasio ini semakin diminati oleh pihak kreditur[3]. Rasio lebih besar dari 1 diartikan bahwa perusahaan dapat segera memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Quick Ratio
Rasio ini adalah pengembangan dari current ratio. Rasio ini mengukur exposure hutang pada neraca terhadap “aset yang benar-benar lancar”. Pada perhitungan rasio ini tidak dimasukan komponen persediaan dan biaya dibayar dimuka sehingga perhitungan quick ratio adalah
Quick  Ratio = (kas dan setara kas + piutang) /liabilitas lancar    atau  (aset lancar-persediaan-biaya dibayar dimuka)/liabilitas lancar
Current Ratio vis a vis Quick Ratio
Berikut adalah laporan posisi keuangan salah satu perusahaan consumer goods di Indonesia
Ilustrasi 1 : Contoh Laporan Posisi Keuangan
Current ratio =aset lancar/liabilitas lancar    =  0,66
Quick ratio =(aset lancar-persediaan-biaya dibayar dimuka)/liabilitas lancar=0,38
Kedua rasio tersebut memiliki tujuan yang sama untuk menggambarkan kemampuan membayar jangka pendek. Perbedaannya adalah dalam current ratio diperhitungankan persediaan dan biaya dibayar dimuka sedangkan pada quick ratio tidak. Current ratio pasti memiliki rasio yang lebih besar dari quick ratio. Pada perhitungan kali ini yaitu 0,66 > 0,38. Dari dua rasio yang ada, mana yang sebaiknya kreditur pilih untuk analisa yang akan digunakan?
Jawabannya adalah tidak ada yang lebih baik! Penggunaan keduanya tergantung pada konteks dan kondisi riil yang ada. Dalam kondisi normal misalnya, ketika perusahaan beroperasi sebagaimana biasanya, ekonomi dan industri dalam keadaan stabil atau bahkan meningkat, dan hutang perusahaan tidak dalam keadaan jatuh tempo maka perhitungan quick ratio belum diperlukan, cukup dengan memperhitungankan current ratio saja. Namun jika operasi perusahaan tidak dalam kondisi normal (ada masalah dalam perusahaan), kondisi ekonomi sedang kurang baik, atau hutang perusahaan signifikan dalam keadaan jatuh tempo maka perhitungan current ratio menjadi tidak relevan, justru kreditur harus menggunakan quick rasio pada saat-saat seperti itu.
Mengapa?
Ingat bahwa rasio adalah perhitungan aritmatika sederhana antara dua besaran angka. Hasil perhitungan dua besaran itu tidak berarti banyak dengan sendirinya! Kita perlu memperhatikan komponen-komponen yang membentuk angka tersebut dan juga faktor-faktor lain. Dalam hal melihat kemampuan membayar jangka pendek, kita harus selalu ingat bahwa yang namanya liabilitas atau kewajiban jangka pendek adalah hutang yang dapat diselesaikan dengan membayar kas kepada vendor.  Misalnya perusahaan berhutang kepada vendor dalam jangka waktu 60 hari sebesar Rp300.000.000,00 untuk pembeliaan persediaan, maka dalam waktu 60 hari kedepan perusahaan harus melunasinya dengan membayar kas sebesar Rp 300.000.000,00 kepada vendor. “Cash is the king” Intinya kas adalah instrument yang pada akhirnya akan menyelesaikan/menutup semua liabilitas lancar perusahaan.

1 komentar:

  1. Hello,
    Selamat datang ke GLOBAL FINANCE LIMITED, sebuah pertubuhan pinjaman global khusus untuk menyediakan pinjaman tunai segera selamat kepada individu yang berkelayakan, firma swasta, syarikat awam dan syarikat pada kadar faedah yang bersubsidi sebanyak 2%. Kami telah membantu beberapa banyak individu dan organisasi yang telah menghadapi masalah kewangan di seluruh dunia. Apabila anda memohon dengan kami, anda memohon dengan sebuah syarikat yang dipercayai yang mengambil berat tentang keperluan pembiayaan anda. Kami akan menjaga anda melalui proses keseluruhan. hubungi kami hari ini untuk pinjaman anda melalui e-mel: sashamichelglobalfinance@gmail.com
    DATA PEMOHON

    1) Nama Penuh:
    2) Negara:
    3) Alamat:
    4) Negeri:
    5) Jenis Kelamin:
    6) Status perkahwinan:
    7) Pekerjaan:
    8) Nombor telefon:
    9) Kedudukan Semasa di tempat kerja:
    10) Pendapatan bulanan:
    11) Jumlah Pinjaman Diperlukan:
    12) Tempoh Pinjaman:
    13) Tujuan pinjaman:
    14) Agama:
    15) Adakah anda memohon sebelum:
    16) Tarikh lahir:
    terima kasih.

    BalasHapus